Jumat, 08 Maret 2013

Pemasangan Infus


TEKNIK PEMASANGAN INFUS


A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
•    Memahami anatomi vena yang terkait dg pemasangan infus
•    Memahami pemberian cairan yang baik dan benar
•    Memahami alat-alat pemasangan infus
•    Memahami tehnik pemasangan 

B. TUJUAN TERAPI INTRA VENA :
•    Mengganti dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
•    Sebagai akses pemberian obat, kemoterapi dan tranfusi darah serta produk darah
•    Memberikan parenteral nutriens
•    Pra dan pasca bedah sesuai program.

C. RESIKO PEMASANGAN INFUS :
•    Perdarahan
•    Infiltrasi (dimana cairan infus masuk kedalam jaringan disekitar pembuluh darah)







•         Infeksi
•         Overdose (karena respon obat i.v. lebih cepat)
•         Inkompabilitas antara obat dengan cairan infus ketika dicampur

D. PEDOMAN PEMILIHAN VENA :
1.    Gunakan vena distal terlebih dahulu
2.    Gunakan lengan pasien yang tidak dominan jika mungkin
3.    Pilih vena diatas area fleksi
4.  Pilih vena yang cukup besar untuk memungkinkan aliran darah yang adekuat   kedalam kateter
5.    Palpasi vena untuk menentukan kondisinya. Selalu pilih vena yang lunak, penuh.
6.    Pastikan lokasi yang dipilih tidak mengganggu aktifitas pasien
7.    Pilih lokasi yang tidak mempengaruhi pembedahan atau prosedur yang 
direncanakan.
E. PERBEDAAN VENA & ARTERI : 


F. HINDARI TIPE-TIPE VENA :
1.      Vena yang telah digunakan sebelumnya
2.      Vena yang telah mengalami infiltrasi atau flebitis
3.      Vena yang keras dan sklerotik
4.      Vena kaki, karena sirkulasi lambat dan komplikasi sering terjadi
5.      Ekstremitas yang lumpuh setelah serangan stroke
6.      Vena yang dekat area terinfeksi
7.      Vena yang digunakan untuk pengambilan sampel darah laboratorium

G. ANATOMI TEMPAT PEMASANGAN INFUS : 



LANGKAH PERSIAPAN PEMASANGAN INFUS


PERSIAPAN

 Petugas kesehatan
•       Cuci tangan : untuk mencegah infeksi nosokomial berikut contoh cuci tangan yang benar 



•       Memakai APD (Alat Pelindung Diri)
-         Sarung tangan
-         Masker
-         Kacamata google (untuk pasien khusus) untuk melindungi mata petugas




 Pasien
 Masalah pada pasien :
-         Takut, cemas
-         Tegang -langkah
 Langkah yang dapat mendorong pasien untuk bekerjasama :
a.   Tunjukan sikap percaya diri
b.   Beri salam pada pasien dengan menyebut namanya
c.    Perkenalkan diri anda
d.   Validasi identifikasi pasien tersebut
e.   Jelaskan prosedur dengan cara yang mudah dimengerti oleh pasien/keluarga
f.      Libatkan orangtua (terutama pada anak dan bayi)


 Alat dan lingkungan
a.  Alat-alat untuk pemasangan infus secara umum yaitu :
- Cairan infus
                                Hal-hal yg wajib diketahui Petugas: 


- Infus set (Makro/Mikro)
- Kateter infus (sediakan 3 ukuran)
 Hal-hal yg wajib diketahui Petugas: 





- Alkohol swab
- Balutan infus, plester
- Alas
- Tali pembendung (Torniquet)
- Tiang infus
- Bengkok/tempat sampah
- Troley
- Spalk (bila perlu)
              b. Lingkungan
- Nyaman
- Pasang skerm (untuk privasi pasien)
- Ruang tindakan (untuk pasien tertentu, misalnya anak-anak)


PROSEDUR PEMASANGAN INFUS

1.    Beritahu pasien
2.    Siapkan alat
3.    Petugas cuci tangan, pakai APD
4.    Pasang skerm/gorden
5.    Pasang alas
6.    Pasang infus set ke botol infus sbb: 

 











7. Pilih vena yang baik
8. Pasang torniquet 4-6 inci diatas tempat penusukan
9. Desinfeksi kulit tempat penusukan dengan gerakan melingkari dari pusat keluar  dengan alkohol swab
10.Pegang tangan/pergelangan tangan pasien dengan tangan kiri sambil Fiksasi vena, letakkan ibu jari anda diatas vena untuk mencegah pergerakan dan untuk meregangkan kulit melawan arah penusukan .
 11.Tusuk vena dengan bevel jarum menghadap keatas (dengan sudut 30-40 derajat), tusukan searah aliran vena ½ kateter (terlihat darah akan mengisi tabung kateter vena).
12. Tangan kanan menahan/memegang jarum infus, tangan kiri mendorong kateter sampai kateter masuk semua.
13. Cabut jarum infus dan hubungkan kateter dengan infus set yang sudah dipersiapkan.
14. Lepaskan torniquet
15. Alirkan cairan infus, cek lancar/tidak, adakah tanda-tanda bengkak
16. Fiksasi, atur tetesan sesuai instruksi dan atur tinggi botol infus ± 85 cm dari jantung pasien.
17. Beri label, rapihkan alat,

 Dokumentasi dan Evaluasi
•  Tanggal dan waktu penggantian selang infus, tuliskan semua selang tambahan
•  Tanggal, waktu dan isi cairan infus
•   Kecepatan aliran infus, termasuk perubahan kecepatan berikutnya
•   Peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur aliran
•   Pengkajian tempat penusukan infus secara teratur
•   Komplikasi dan tindakan yang dilakukan untuk mem-perbaiki masalah
•   Waktu saat terapi infus dihentikan dan apakah kateter utuh saat dilepas
•  Observasi kondisi kateter 2 kali tiap shift (untuk dewasa) dan setiap jam untuk anak-anak

*Sumber : http://www.widrata.com search "pemasangan infus"







4 komentar:

  1. Ners, saya kalo ganti cairan infus setelah transfusi, botolnya menjadi kotor karena darah. Akibatnya nacl nya jadi bewarna kemerahan. Ada solusi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Solusinya ya ganti baru makro set dan mikro set nya. Karena mencegah infeksi dan stolsel pada iv.

      Hapus
    2. Solusinya ya ganti baru makro set dan mikro set nya. Karena mencegah infeksi dan stolsel pada iv.

      Hapus
  2. Jika pasien dehidrasi diberikan terapi infus namun gagal dikaji dan ditangan apa yang harus dilakukan

    BalasHapus